- Back to Home »
- puisi secret
Posted by : Rakhmaelfishy
Jumat, 26 April 2013
- Menjadi pribadi yang tegas mencintai dengan dengan seutuhnya. tuhanq yang maha penyayang. aq tak ingin lagi bermain-main atau tertipu dengan cinta yang setengah-setengah. aku letih mngarapkan kebahagiaan dari yang katanya cinta tapi tidak menghormatiku, dari katanya kesetiaan tapi menghianatiku, dari yang katanya perhatian tapi menelantarkanku. kuatkanlah untuk menegaskandiri terhadaporang palsu. untuk menjahui mereka bagi kedamaianku dan membebaskan diriku bagi jiwa yang mampu untuk mencintaiku dengan seutuhnya. jadikanlahku pribadi yang tegas mencintai dengan seutuhnya, agar kau hadiahkan kepadaku belahan jiwa yang mencintaiku dengan seutuhnya.
@
aku tahu tuhan mewaspadakan hati kita dari kepalsuan orang yang
berusaha mengambil keuntungan dari kesendirian kita. tuhan akhirilah
masa kesendirian kami dengan pernikahan yang mesrah, penuh kasih,
mengutamakan yang membahagiakan, dan setia dalam kemudahan dan dalam
kesulitan.
Mengapa?
Oh …,
dia membuatmu jatuh cinta,
dan setelah leleh hatimu
dalam harapan indah bersamanya,
dengan santai dia mengabaikanmu
bak boneka perca yang usang dan lusuh.
Memang tak terperikan
pedihnya pengabaian oleh orang
yang kau cintai,
tapi bukankah ini sebuah berkah
bahwa dibukakan keasliannya
yang keji sekarang,
dan tidak nanti
saat engkau tak mungkin selamat
dari pengkhianatannya?
Bersyukurlah.
Hanya orang yang tersiksa dalam ketidak-berdayaan, dan yang menyerah, yang akan mengatakan bahwa cinta itu tak harus memiliki.
Rasa cemburu adalah bukti bahwa cinta HARUS memiliki.
Parahnya cemburumu adalah tanda dalamnya cintamu.
Tapi janganlah engkau mencemburuinya dengan cara yang menjadikanmu kehilangan orang yang kau cintai.
Walau memang sulit, tapi …
Cemburulah dengan anggun.
Jangan jatuh cinta kepada orang yang tidak memiliki KETEKUNAN untuk melakukan sesuatu yang baik.
Orang yang tidak tekun dalam sesuatu yang
baik, pasti tekun untuk sesuatu yang tidak akan membahagiakan Anda
sebagai kekasih atau pasangan hidupnya.
Gilanya cinta dan asyik masyuknya asmara itu
tidak lama dan bisa sangat sementara. Tapi, Anda tidak mungkin bisa
berbahagia hidup bersama orang yang tidak tekun membangun kehidupan yang lebih mampu dan mapan.
Kehidupan ini panjang, besar, dan penting.
Utamakanlah yang baik.
Engkau yang rindu untuk dirindukan, dengarlah ini …
Namamu akan menjadi suara yang merdu di
telinga sesamamu, jika engkau menyebut nama sesamamu dengan penghormatan
dan kasih sayang.
Sesamamu rindu mendengar suaramu, jika yang
kau katakan adalah yang baik tentang dan bagi mereka, dan engkau
mengatakannya dengan kelembutan yang kau pantaskan bagi bayi yang baru
kau terima dari Tuhan.
Mereka rindu melihat wajahmu, jika engkau
menghiasinya dengan senyum yang mewakili keluasan hatimu untuk menerima
kekurangan dan merayakan kehebatan mereka.
Mereka rindu menggenggam erat tanganmu, jika sentuhanmu meneruskan doa dari hatimu ke hati sesamamu.
Dan sesamamu merindukan kehadiranmu, jika
engkau membantu mereka berdamai dengan masa lalu mereka, mensyukuri
hidup mereka hari ini, dan bersemangat menyambut kemungkinan baik mereka
di masa depan.
Jika itu semua yang kau ikhlaskan menjadi
kualitas dirimu, maka itulah yang juga dirindukan oleh Tuhanmu - agar
engkau menjadi rahmat bagi sesamamu.
Dengannya, engkau menjadi sebaik-baik
manusia, yang menjadi hadiah Tuhan bagi kebahagiaan sesamamu dan
pelestarian keindahan alam.
Aamiin
Sekalipun cinta telah ku uruaikan, dan ku jelaskan panjang lebar, namun jika cinta telah ku datangi, aq jdi malu pd keteranganku sendiri, meskipun lidahku telah mampu menguraikan, namun tnpa lidah cinta trnyta lbh terang, sementara pena begitu tergesah-gesah menuliskanya, kta2 pecah berkeping2 begitu sampai pd cinta, dalam menguraikan cinta akal terbaring tak berdaya, bagaikan keledai terbaring dalam lumpur. Cinta sendirilah yg menerangkan cinta.
Ssungguhx
cnt qt kpd Allah akn membuat qt snantiasa mncntai psngn hdp qt dg sgnp
jw rga.akn ttp sblkx cnt qt kpd psngn hdup qt smta,sesungguhx blm tentu
akn mbwt qt mencntai Allah.
Posting Komentar