Archive for Oktober 2015

Impian



Semoga jodohku kelak adalah seseorang yang baik agamanya,  bagus akhlaknya,  berkah rejekinya,  lembut sikapnya,  dan besar kasih sayangnya Ia bahagia mendapatkanku dan akupun bahagia mendapatkannya la tenang bersamaku dan akupun damai mendampinginya Beribadah berdua dengannya sempurnakan ketaatan.  Menjemput ridha-Nya dalam syahdu kehalalan.  Sebelum saat itu tiba,  aku akan menunggu dalam kesendirian.  Hingga ia datang menjemputku dengan cara yg baik tanpa pacaran.  Semoga nanti,  kami dipertemukan dalam sebaik-baik pertemuan.  Dan disatukan dalam sehalal ikatan.

Pernakah menunggu seseorang atau sesuatu




Jadilah seseorang yang: "Aku akan tetap menunggu. 
Tidak peduli kau datang atau tidak.
" untuk seseorang yang: "
Aku akan pasti datang. Tidak peduli kau tetap di sini atau pun tidak."
Meski hingga detik ini kita tidak tahu siapa seseorang tersebut. 
Meski kita terlampau malu dengan harapan-harapan.
 Teruslah memperbaiki diri, besok lusa kita akan paham hakikat nasehat ini.
-Tere Liye

Skenario Tuhan


“Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenario Tuhan, pemilik rencana paling sempurna, yang tidak ada keliru ketiknya, typo, inkonsistensi, apalagi tidak masuk akal. Semua adalah skenario terbaik. Maka, dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima kejadian apapun dengan lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi.”
*Tere Liye



Punya pacar itu tidak pernah menjadi kebanggaan. Tapi punya sahabat sejati yang baik, itu adalah istimewa. Bahkan Nabi pun, dikelilingi sahabat terbaik.
*Tere Liye

Jika cinta tidak butuh alasan, maka putus pun sama sekali tidak butuh penjelasan. Cukup selesai saja.
Menarik kalau mau dipikirkan :v
*Tere Liye

Urusan perasaan sejati adalah perkara kepastian.
*Tere Liye

Kita tidak berhenti menyayangi dan peduli kepada seseorang hanya karena kita sedang bertengkar, marah atau benci padanya. Tidak.
*Tere Liye

Siapa yang meletakkan cintanya hanya di mata, maka hanya sampai disanalah awal dan akhir semua kisah. Siapa yang meletakkan cintanya hanya di kaki dan tangan, maka juga hanya disanalah temp
at terjauh yang bisa digapai. Tapi barangsiapa yang meletakkan cintanya di hati, mematuhi aturan main dan senantiasa bersabar, maka dari sanalah semua kisah akan mekar bercahaya, wangi memesona.
*Tere Liye



"Sajak "Meletakkan Cinta"

Cinta itu bukan soal kebersamaan apalagi memiliki.
Melainkan pada ingatan yang diletakkan di hati kita masing-masing, pun dalam doa-doa yang dipanjatkan dalam senyap.
Itulah kenapa, kalaupun kita tidak memiliki seseorang/sesuatu, tidak bersama dengannya, atau malah dibenci karena salah paham, perbedaan, atau memang simpel karena tidak suka (apapaun alasan tidak suka tersebut), kita tetap selalu bisa menyebutnya dengan kata cinta.
*Tere Liye

Banyak Cara Untuk Melihat Apakah Seseorang Itu Cocok Buat Kita Atau Tidak




Sebenarnya banyak cara untuk melihat apakah seseorang itu cocok buat kita atau tidak. Salah-

satunya, ujilah dengan "marah" misalnya. Jika dia tetap bersabar atas tingkah laku buruk kita, boleh jadi dia cocok untuk kita.
Teori ini tidak selalu benar, tapi hanya orang2 yang bersabar atas perangai buruk kitalah yang berhak mendapatkan hal-hal terbaik dari kita.
*Tere Liye
Bahagia atas kebahagiaan orang lain adalah salah-satu sumber kebahagiaan.
*Tere Liye
Jangan memaksakan hal-hal yang tidak bisa dipaksakan. Roda belakang motor tidak akan pernah berhasil mengejar roda depan, semau apapun dia. Dan ingat selalu, kita tetap bisa bahagia, terhormat dan penting, tanpa harus menjadi roda depan.
*Tere Liye
Bahkan orang tua pernah menasehati: Anakku, bahkan bangkai pun dikerubuti oleh lalat. Ramainya orang-orang di sekitar kita, tidak pernah bisa jadi ukuran kemuliaan, melainkan ketenteraman hati sendiri. Kita tidak perlu sanjung dan dukungan jutaan orang. Kita cukup membutuhkan kedamaian diri sendiri.
*Tere Liye
"Air mata tidak bisa mengembalikan yang pergi."
*Tere Liye, 4 novel serial anak2 Mamak.
Jika satu pintu tertutup, maka sebenarnya satu pintu lain sedang terbuka. Jika satu kesempatan hilang, pun satu kesempatan lain justeru muncul.Jangan putus asa. Jangan kecewa.
*Tere Liye
“Saat kita memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati.”
*Novel "RINDU", Tere Liye
“Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu."
*Novel "RINDU", Tere Liye
Mencari ilmu jauh lebih mendesak dibanding kekayaan atau ketenaran. Karena ilmu akan menjaga kita dengan baik; sedangkan kekayaan atau ketenaran? Kitalah yang harus menjaganya habis-habisan.
*pepatah lama
Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa mengubah. 
Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menghibur.
Menulislah, karena yakin tulisan kita bisa menemani.
Menulislah, dengan keyakinan bahwa itu bisa merubah, menghibur dan menemani Jangan pedulikan jumlah komen, jumlah like, jumlah pengunjung. menulislah! Karena dunia ini akan jauh lebih baik jika semua orang pintar menulis —bukan pintar bicara.
Menulislah!
*Tere Liye

Kutipan Syair Motivasi Novel 5 cm

Impian, cinta, dan kehidupan. Sederhana tapi luar biasa... ada dalam diri setiap manusia jika mau meyakininya.
Jadi kalo kita yakin sama sesuatu, kita cuma harus percaya, terus berusaha bangkit dari kegagalan, jangan pernah menyerah dan taruh keyakinan itu di depan kening...
Juga keinginan dan cita-cita kamu.
Semua keyakinan, keinginan, dan harapan kamu...
Kamu taruh di sini... Jangan menempel di kening.
Biarkan...
Dia...
Menggantung...
Mengambang...
5 centimeter...
Di depan kening kamu...
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,  kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri...
Biarkan keyakinan kamu,
5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan... sehabis itu yang kamu perlu...
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
leher yang akan lebih sering melihat ke atas.
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja...
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...
Serta mulut yang akan selalu berdoa...
Dan kamu akan selalu dikenang sebagai orang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama.
Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan.
Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun...
Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.
Percaya pada... 5 centimeter di depan kening kamu.

Sajak "Kalaupun Tidak"


Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya

Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti pun perasaan tersebut.

Justru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetaforsis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.

Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak, akan digantikan dengan orang yang lebih baik.

"Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta" || Tere Liye

Cerpen : Pertemuan Jalan



Sudah lama ia menunggu hari ini, menunggu pertemuan. Meski pertemuan tidak pernah sanggup memastikan sebuah kebersamaan. Nyatanya, pertemuan mengobati rasa penasaran tentang kepastian. Ada banyak kepastian yang hanya bisa ditemukan dalam pertemuan, kan?
“Kamu tidak berubah?” ujarnya.
“Tidak ada yang berubah, kecuali waktu.” ujarku.
“Mengapa datang lagi?” tanyaku lebih lanjut.
“Karena tidak ada yang berubah,” jawabmu sambil tersenyum.
Kami berjalan menyusuri jalanan kota mejelang musim berganti. Daun-daun pepohonan berguguran, seperti waktu-waktu yang ternyata sudah begitu banyak terlewati. Angin menghembuskan ketenangan, melewat sela-sela jari dan pakaian yang aku kenakan. Dan kamu, kamu seperti biasa berjalan sambil sesekali memejamkan mata, melihat ke arah langit dengan mata terpejam dan menghirup nafas dalam-dalam. Tidak ada yang berubah.
“Mengapa tidak berubah?” tanyaku.
“Aku tidak punya sebab untuk mengubahnya. Kamu, mengapa masih di sini? Apa aku boleh terlalu percaya diri bahwa kamu menungguku?” aku melihatmu mengatakan kalimat itu tanpa beban. Aku tertawa.
“Aku tidak tahu, sepanjang waktu aku memahami bahwa manusia pasti berubah. Tapi aku percaya padamu bahwa perasaanmu ke seseorang itu tidak mudah berubah.” ujarku.
“Dan seseorang itu kamu.” katamu sambil berjalan.
Aku tersenyum mendengarnya. Ku kira menunggu adalah pekerjaan yang melelahkan untuk hal-hal seperti ini. Tapi menunggu untuk seseorang yang akan tetap datang tidak peduli aku masih di sini atau tidak, menjadi keyakinan tersendiri untukku.
“Kamu layak ditunggu.” ujarku.
“Dan kamu sangat layak diperjuangkan, terima kasih sudah percaya,” ujarnya.
Angin mengalir menghapus jejak kami. Kami tidak pernah menjalin hubungan khusus selain berteman. Dan benar kata seseorang bahwa tidak ada pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan, salah satu atau mungkin keduanya akan tercipta perasaan. Bertahun lalu kami memutuskan untuk melepaskan hal ini dengan cara pergi ke jalan masing-masing. Hari ini, jalan itu kembali bertemu di simpang yang sama.

Sajak Kalkulator Perasaan



1 hari ditambah 1 hari tidak otomatis jadi 2 hari
Jika itu rindu, maka hasilnya bisa berminggu-minggu waktu, mana tahan
Jika itu pertemuan, maka hasilnya hanya sekejap saja, cepat sekali terasa

1.000 km jarak ditambah 500 km jarak tidak otomatis jadi 1.500 km 
Kalau itu dekatnya hati, maka hasilnya 0 saja, selalu dekat di hati
Tapi kalau itu perjalanan menemui belahan hati, maka aduh terasa jauh sekali

Urusan perasaan kadang tak sesederhana kalkulator

Golongan darah O menikah dengan golongan darah O, pastilah anaknya O
Tapi benci bertemu benci, tidak otomatis berpisah, kalau jodoh tidak akan ke mana
Pun cinta bertemu cinta, tidak otomatis bersatu, kalau tidak jodoh tidak akan terjadi

Aduhai, urusan perasaan tidak sepasti teori biologi
Dan jelas tidak macam sedang download sesuatu, berapa persennya ketahuan

Kita tidak pernah bisa mengukur persentase rasa suka
Dan jelas tidak seperti penunjuk kecepatan, berapa kilometer per jam
Kita tidak pernah bisa menghitung kecepatan berkurang atau bertambahnya rasa sayang

Urusan perasaan bahkan lebih rumit dari rumus matematika

10 dikurang 1 tidak bearti 9
10 dikurang 10 tidak bearti 0
Kalau itu perasaan, semakin dikurangi, semakin dienyahkan, dipaksa dibuang
Hasilnya justru berlipat ganda jadi 100 atau bahkan 1.000
Tumbuh tak terbilang

"Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta" || Tere Liye

Menjalani Impian Orang Lain


Kita dan segala hal yang kita miliki saat ini ternyata adalah sebuah impian bagi orang lain. Orang lain berjuang keras untuk memiliki apa yang sedang kita miliki, berjuang tak terkira untuk berada dalam posisi kita saat ini. Bahkan, mungkin mereka merasa bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah sebuah ketidakmungkinan. Sementara kita sendiri sering mengeluhkan kekurangan setiap hari.

Orang lain melihat kita begitu tinggi, ada semacam rasa iri. Ingin berada dalam posisi kita, tapi mereka tidak memiliki kesempatan itu. Sementara disaat yang sama kita menjalani hidup ini setengah hati, menjalani studi tidak dengan hati, mengeluhkan pekerjaan kita yang menumpuk (sementara orang lain bingung mencari pekerjaan). Kita adalah segelintir manusia yang beruntung, tapi kita jarang bersyukur. Kita sudah sedemikian tinggi, tapi kita selalu melihat yang jauh lebih tinggi.

Dalam langkah yang kita buat, kita hampir melewatkan banyak hal dalam perjalanan. Sesekalilah berhenti, duduk, berdiam diri dan mengamati sekitar kita. Betapa apa yang kita miliki saat ini, pekerjaan, keluarga, materi, rumah, bahkan gadget yang kita gunakan saat membaca tulisan ini. Semuanya hanyalah sebuah impian bagi orang lain sementara kita tidak perlu kerepotan mendapatkannya. Kita tidak perlu bersusah payah mendapatkan apa yang sekarang kita miliki, karena orang tua kita mengusahakannya untuk kita.

Langkah kita, sesekalilah dihentikan. Untuk menyadari betapa kita berjalan tanpa melihat keadaan. Disekitar kita banyak yang ingin menjadi kita, tapi kita selalu sibuk ingin menjadi seperti orang lain. Melelahkan sekali kan? 

Diambil dari buku : Lautan Langit (hal. 110-111, klik untuk lihat tulisan Lautan Langit lainnya)
Karya : Kurniawan Gunadi

Surat cinta untuk calon imamku


Untuk calon Imamku dimanapun saat ini kau berada Jika kau berharap bahwa aku adalah wanita yang cantik jelita maka bukan aku pilihanmu..  Di luar sana ada banyak wanita cantik bak bidadari yang siap menantimu.  Jika kau berharap aku adalah wanita pintar dengan banyak ilmu maka bukanlah aku pilihanmu.  Karena banyak hal yang belum aku tau dan belum aku pahami Namun aku ingin trs belajar.  Jika kau berharap aku adalah wanita yang hafal al-Qur'an 30 juz,  maka aku hanya bisa katakan padamu diluar sana akan kau temui banyak hafidzah.  kau berharap seorang wanita yang kaya raya mungkin kau akan kecewa Karena aku hanya wanita biasa yang tak memiliki apapun selain waktu dan pinjaman dari Allah Jika kau berharap aku adalah wanita shalihah maka bukanlah aku pilihanmu Bukan aku.  Aku terkadang lupa dan Jika kau berharap aku adalah wanita shalihah maka bukanlah aku pilihanmu.  Bukan aku..  Aku terkadang lupa dan banyak berbuat salah..  dan entah berapa banyak kesalahanku.  Aku ibarat bangunan yang baru saja dibangun dengan pondasi yang masi rapuh.. "bangunan sederhana"  yang sangat jauh dari mewah.  Tak banyak yang bisa kujanjikan padamu.  Aku hanya berharap"bangunan sederhana"  ini kelak bisa membuatmu nyaman ketika kau tinggal di dalamnya Aku hanya berharap kelak kau akan membina dan membimbingku menjadi seorang istri yang takut pada Allah.  Seseorang yang menyayangimu karena Allah. Seseorang yang bersama-sama denganmu ingin berharap ridha Allah semata Aku, "bangunan sederhana"  yang ingin menemani dan menyayangimu dengan cara yang sederhana Mengantarkan saat kau pergi dengan doa dan kesabaran. Menyambut kepulanganmu dengan senyum dan rasa syukur.

Umur Mimpi

Dengan orang yang tepat, impianmu akan menjadi hebat.
Masing-masing kita memiliki impian yang besar. Ada yang kemudian memendamnya karena tidak berani mewujudkannya. Ada yang begitu ingin mewujudkannya tapi belum tahu caranya. Ada yang sedang berusaha mewujudkannya sekalipun itu seumur hidup menempuhnya.
Umur Impian itu bisa jadi pendek. Ketika berbenturan pada situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk kita mewujudkannya. Terkungkung oleh jam kerja, harus berpindah kota, harus mengalah karena orang tua, harus lebih banyak bicara realita, dan bertemu dengan orang yang tidak bisa diajak untuk mewujudkannya.
Betapa beruntungnya orang yang memiliki kesempatan untuk mewujudkan impiannya, memiliki dukungan dari orang di sekitarnya, dan bertemu dengan partner yang tepat untuk ikut membangun impiannya sejak awal. Sejak impian masih berupa kata-kata, belum berupa tindakan.
Sejak kekhawatiran itu bisa dibagi, didiskusikan jalan keluarnya, dicarikan celahnya, dikuatkan kepercayaannya, didampingi kala katakutannya. Impian itu mungkin besar, tapi kita tahu bahwa ada Allah Yang Maha Besar. Karena segala sesuatunya bisa menjadi mungkin, sepanjang seseorang berusaha mengubah takdir mimpinya.
Impian itu akan tetap menjadi impian bila tidak segera bangun untuk mewujudkannya. Hari ini, hari ketika usia kita masih muda. Di mana kita tengah berada dalam persimpangan hidup, Quater Life Crisis. Kita tengah diuji pula sejauh mana kita akan memperjuangkan impian kita. Bahkan idealisme kita ketika dulu duduk di bangku kuliah pun tengah diuji. Di tengah gempuran tuntutan hidup yang semakin duniawi, kita harus membuat keputusan. Keputusan penting yang berdampak pada impian kita. Akankah impian mati atau terus hidup.
Copas dari ©kurniawangunadi
tulisan kurniawangunadi

Daftar 27 Perguruan Tinggi Ikatan Dinas dan Beasiswa

TEMPO.COJakarta - Penerimaan mahasiswa baru segera tiba. Sejumlah kampus sudah melaksanakan tes penerimaan mahasiswa baru buat lulusan sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan. 

Berikut ini adalah daftar perguruan tinggi ikatan dinas dan beasiswa penuh yang menerima mahasiswa baru pada tahun 2015.

1. Akademi Ilmu Pemasyarakatan Jakarta, Jalan Raya Gandul, Cinere, Jakarta Selatan.

2. Akademi Kimia Analis Jawa Barat, Jalan Ir H Juanda 7, Bogor.

3. Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta, Jalan Timbul 34, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

4. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (kawasan rig dan pengeboran minyak).

5. AKIP – Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Lokasi kuliah di Depok.

6. Akmil - Akademi Militer RI. 

7. Akpol - Akademi Kepolisian RI.

8. Badan Meteorologi Nasional (BMG), Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG), Jalan Perhubungan I Nomor 5, kompleks Metro, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang.

9. Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Jalan Otto Iskandardinata Nomor 64C, Jakarta Timur.

10. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang.

11. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Lokasi kuliah di Yogyakarta.

13. Politeknik Kesehatan DEPKES Surabaya, Jalan Pucang Jajar Tengah 56, Surabaya.

14. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Jalan Cimandiri 34-38, Bandung.

15. Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta, Jalan Letjen Suprapto 26, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

16. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Jalan Dr Setiabudi 186, Bandung.

17. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Curug Banten, Jalan Raya PLP Curug, Tangerang.

18. Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

19. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta, Jalan Tata Bumi 5, Banyuraden,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.

20. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Jalan Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor.

21. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Jawa Barat, Jalan Jakarta Nomor 31, Bandung.

22. Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jawa Barat, Jalan Raya Setu Km 3,5, Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

23. Sekolah Tingi Kesejahteraan Sosial Jawa Barat, Jalan H Juanda 367, Bandung.

24. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp 850.000).

25. STPDN/IPDN – Institut Pemerintahan Dalam Negeri di bawah Kementerian Dalam Negeri RI. 

26. STPN – Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di bawah Badan Pertanahan Nasional RI. Lokasi kuliah Yogyakarta.

27. STSN – Sekolah Tinggi Sandi Negara – di bawah Lembaga sandi Negara. Lokasi kuliah di Bogor.

HomeBerita UtamaBerita PilihanTerpopulerNasionalBisnisMetroDuniaBolaLive ScoreSepak PojokSportGayaSelebTeknoOtomotifTravelFotoVideoIndeksFokus!OpiniKolomCatatan PinggirCari AnginJedaIndikatorMajalah TempoTempo English WeeklyKoran TempoEdisi Khusus Tempo.CoInvestigasiIndonesianaTempo.co EnglishTempo StoreLanggananRegister TEMPO IDhomenasional

Stats: 19.8kB, 0.04s

Nasihat Tentang Jodoh Ala Darwis Tere Liye

Jodoh, jodoh dan jodoh

(I)

Jodoh itu di tangan siapa? Maka, nyaris 100% kita akan menjawab, di tangan Allah. Benar, bukan? Apakah itu jawaban kalian?

Nah, jika itu jawabannya, mengapa kita ragu-ragu, cemas, khawatir, takut jodoh kita akan tertukar? Pun, kita bahkan tega "mengintervensi"-nya dengan pacaran, masih SMA, sudah pacaran, pegang-pegangan tangan, pangku-pangkuan, dsbgnya. Ini jadinya paradoks, katanya kita tahu jodoh itu di tangan Allah, tapi kenapa kita mengambil-alih situasinya, kalau begitu, jangan-jangan, jawaban asli kita adalah: jodoh itu di tangan saya. Ya tidak masalah, boleh-boleh saja, "jodoh di tangan saya", kita bebas mencari jodoh dengan cara kita, style kita, toh, banyak yang dapat.

(II)

Bagaimana kita tahu seseorang itu jodoh terbaik bagi kita? Maka, lagi-lagi nyaris 100% kita akan menjawab, hanya Allah yang tahu. Benar, bukan? Apakah itu jawaban kalian?

Kita tidak pernah tahu apakah sesuatu itu akan mutlak baik atau mutlak buruk bagi kita. Apakah seseorang itu akan pas, cocok, langgeng hingga aki-nini, ajal menjemput, atau besok lusa malah sebaliknya ternyata hancur berantakan, tidak i love u lagi. Kita tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. Benar begini kan pemahaman kita? Nah, lantas kenapa, kita mengotot sekali ingin seseorang tertentu menjadi jodoh kita? Bukankah kita tidak tahu apakah dia jodoh terbaik atau bukan? Kenapa kita dalam doa-doa, bahkan spesifik sekali menyebut nama seseorang? Kalau begini, jangan-jangan, jawaban asli kita adalah: saya tahu persis jodoh terbaik bagi saya. Jadinya malah bertolak-belakang dong. Tapi boleh? Lagi-lagi, tidak masalah, boleh-boleh saja punya pemahaman seperti ini, toh, manusia itu memang boleh egois. Jika kita yakin sekali itu yang terbaik, bungkus saja, "tidak perlu melibatkan" Allah.

(III)

Jika jodoh itu di tangan Allah, yang tahu terbaik juga adalah Allah, lantas apa yang harus saya lakukan, dong? Kan sudah given begitu, ngapain pula saya harus capek-capek nyari lagi. Tinggal tunggu, datang sendiri, toh, semua takdir Allah.

Nah, ini baru pertanyaan menariknya. Jawabannya simpel: perbaiki diri sendiri. Sederhana sekali. Bagaimana mencari jodoh terbaik? Perbaiki diri sendiri. Kita yang SMA, masih 16 tahun sudah pacaran, tentu saja level jodoh "terbaik" kita hanya akan satu SMA itu saja. Coba kalau kita terus memperbaiki diri, fokus sekolah, hingga bisa kuliah di LN, di Inggris misalnya, aduh, kans-nya malah lebih menarik, jangan-jangan levelnya adalah macam bule Brad Pitt gitu. Apakah mungkin kalau saya SMA sudah sibuk pacaran dapat Brad Pitt? Mungkin saja, asumsi kalau bule Brad Pittnya SMA di kampung, kota kalian.

Perbaiki diri sendiri, itulah jawaban hakikinya, termasuk dalam aspek agama. Saat SMA dengan dangkalnya pengetahuan agama, maka jodoh terbaik kita, lagi-lagi kelasnya ya hanya anak SMA. Tapi jika pengetahuan agama kita dalam, silaturahmi kita luas, bertemulah kita dengan pilihan-pilihan lebih baik, misalnya si tampan dari Korea yang agamanya juga baik, bertemu dalam sebuah organisasi, aktivitas. Atau si ganteng dari Turki. Perbaiki diri sendiri dalam hal apapun, termasuk bergaul di dunia maya. Hei, kalau kita di dunia maya ini cuma asyik di group alay, bagaimana mungkin kita akan bertemu dengan jodoh spesies non-alay? Ini hanya contoh, tidak perlu tersinggung. Perbaiki diri sendiri, maka rumusnya akan bekerja sendiri.

(IV)

Terakhir, baiklah, saya sudah percaya jodoh itu ditangan Allah, mana yang baik juga hanya Allah yang tahu, saya berjanji akan terus memperbaiki diri. Lantas, apakah itu menjamin saya akan dapat jodoh terbaik?

Jawabannya: belum tentu.

Hidup ini tidak pernah soal jamin-menjamin. Apalagi soal jodoh, mana ada garansi resmi dari Allah selama lima tahun, tunggu lima tahun, pasti dapat itu jodoh. Nggak begitu hidup ini berjalan. Boleh jadi, bahkan kita tidak dapat-dapat juga. Arghh, berarti rugi dong sayanya? Tidak juga. Ketahuilah, saat kita terus memperbaiki diri, ketika kita tidak dapat jodoh terbaik, maka minimal kita dapat: kita sudah semakin baik. Kita bukan lagi si anak SMA dulu, kita sudah menjadi seseorang yang terus bermanfaat dan senantiasa berahklak baik.

Dek, dalam banyak situasi, itu jauh lebih penting dibanding jodohnya itu sendiri. Percayalah.

Yang Kumaksud Adalah Kamu


Aku tidak sedang membicarakan orang lain, aku membicarakan kita.

"Jadi kapan nikah? Katanya kamu suka sama seseorang? Udah dilamar belum?" tanyamu.

"Hahaha nikah, ya? Belum tahu, agak susah nih," ujarku.

"Bagaimana susahnya? Perlu kubantu gak nih?" katamu.

"Hmm, yakin mau bantu?" tanyaku ragu.

"Ya, kalau mau dibantu, sih." Kamu menjawab sambil asik memainkan sepatumu.

"Dia orangnya tomboy, macam kamu ini, sukanya naik gunung. Dia susah ditebak sekaligus sulit ditembus hatinya, tidak bisa dengan rayuan gombal apalagi dengan perhatian. Dia sangat mandiri. Aku sampai bingung membayangkan siapa laki-laki yang bisa meluluhkan hatinya. Dia juga sangat aktif di banyak organisasi, cerdas, sampai-sampai beberapa temanku takut untuk mendekatinya karena merasa inferior."

"Haha kamu nyindir aku, ya?" candamu.

"Haha kesindir, ya? Tapi memang begitu tipikalnya. Aku bingung bagaimana cara mendekati dengan benar," ujarku.

"Dia suka baca gak?" tanyamu.

"Sepertinya dia suka baca. Beberapa kali kulihat dia sedang membaca buku di perpustakaan kota."

"Kamu ngikutin dia?"

"Gak sengaja ketemu kalau aku ke perpustakaan. Pas kita bareng ke perpustakaan waktu itu, di sana juga ada dia. Cuma kamu nggak tahu," sanggahku.

"Kalau gitu, bacalah buku-buku yang sama dengan yang dia baca. Barangkali kamu akan menemukan pola pikirnya di sana," saranmu.

"Begitu ya? Apalagi?" aku bertanya antusias.

"Tahu rumahnya? Sudah ke rumahnya? Biasanya tipikal begitu karena nggak suka didekati ala remaja masa kini, langsung saja ke rumahnya!"

"Tahu dan belum pernah ke sana. Itu beneran? Yakin berhasil? Apa enggak aneg kalau tiba-tiba begitu?" aku bertanya ragu.

"Kan kamu belum lakukan, mana kita tahu hasilnya. Kalau aku sih begitu," ujarmu yakin.

"Baiklah, aku lakukan dulu. Nanti kukabari hasilnya."

Kamu bergegas pamit karena masih dalam jam praktik. Kamu beranjak ke ruanganmu dan aku duduk menatapmu hilang di balik pintu. Aku menyadari kita sudah berteman sekian lama, sejak pertama kali kita masuk di kampus ini, meski kita beda jurusan. Aku sudah lulus dan kamu sedang sekolah profesi. Aku duduk di ruang tunggu rumang sakit ini, menemuimu hanya untuk mengantar titipanmu. Aku membuka ponsel, mencari sebuah kontak yang lengkap dengan alamat surel dan alamat rumah, lantas membuka aplikasi pemesanan tiket kereta api. Aku pergi sore ini.

Dua hari berselang setelah hari itu, sebuah pesan masuk ke ponselku. Pesan darimu.
"Ayah sudah cerita kalau kamu ke rumahku kemarin."
Aku tersenyum membaca pesan itu.


*******

Pas beres baca bagian cerita ini, reflek bilang "dih, ngeselin..hahaha". Rasanya kaya gombal, tapi manis XD. Kesel tapi pengen ketawa juga. Ikutan tersenyum kaya tokoh si cowo. Dih dih..ckck

Diambil dari buku : Lautan Langit (hal. 65-67, klik untuk lihat tulisan Lautan Langit lainnya)

Menjadi lelaki yang lebih baik

Menjadi Lelaki yang Baik

Laki-laki hari ini berbeda dengan laki-laki pada masa-masa sebelumnya. Laki-laki yang kita temui hari ini tidak sama dengan laki-laki yang pernah hidup dan mengisi cerita-cerita mengagumkan dalam buku-buku yang menggetarkan, nama para lelaki yang menjadi abadi.

Laki-laki yang kita temui di luar rumah berbeda dengan yang ada di dalam rumah. Tidak seperti ayah, ayah adalah laki-laki yang berbeda. Meski bagaimanapun susahnya mengungkapkan cinta, ayah masih menjadi cinta pertama.

Bila ada laki-laki di luar sana yang mengajakmu pergi berdua, maka tanyakan padanya bagaimana bila kelak anak perempuannya diajak pergi oleh laki-laki sepertinya? Bila ada laki-laki di luar sana yang mencintaimu sedemikian rupa, tanyakan padanya apakah dia rela anak perempuannya nanti dicintai laki-laki yang memiliki sifat dan sikap sepertinya?

Untuk menjadi laki-laki yang baik, tanyakanlah pada para orang tua yang telah melalui bagaimana rasanya menjadi muda. Untuk menjadi laki-laki yang baik, tanyakanlah pada perempuan terdekat dalam hidupnya, bagaimana caranya menghormati perempuan. Suruh ua bertanya pada ibu dan saudara perempuannya tentang bagaimana mereka ingin diperlakukan.

Hari ini menjadi laki-laki baik itu bisa menjadi ujian paling menyebalkan karena mungkin saja kebaikannya akan disalahartikan. Hari ini menjadi baik itu seperti menjadi sesuatu yang tidak umm, tidak biasa. Hari ini ketika kamu berjalan di tengah keramaian, kamu memandang heran bahwa masih ada laki-laki baik.

Tidak ada laki-laki yang belajar menjadi baik dengan cara seenaknya mengikat perasaan perempuan, menggenggam tangannya ke mana-mana, dan memujinya sedemikian rupa. Tidak ada laki-laki yang belajar menjadi baik dengan cara-cara yang tidak kamu sukai dan merendahkanmu karena ketika ia belajar menjadi baik, laki-laki itu akan tahu dan mungkin bertanya yang demikian, bantulah ia menjadi baik. Bantulan ia dengan pengetahuan tentang perempua yang seringkali malu untuk ia tanyakan. Katakan padanya dengan lantang, "Selamat menjadi laki-laki, tugasmu adalah memberi bukti bukan janji."

Diambil dari buku : Lautan Langit (hal. 146-147, klik untuk lihat tulisan Lautan Langit lainnya)

Halaqah cinta

Ribuan malam
Menatap bintang dan harapan
Dan ribuan siang
Menahan terik penantian
Mungkin Tuhan ingin
Kita sama-sama
tuk mencari Saling merindukan
Dalam do'a-do'a
Mendekatkan jarak kita
Tuhan persatukan
Aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang kan menemaniku Menuju Syurga'Mu
Halaqah cinta
Tempat hati bertemu
Halaqah cinta
Tempat hati bersatu...

Gak tau

Mau nulis cerpen.......

Judulnya gatau

Pagi ini IT WILL RAIN , aku cuma bisa LAY ME DOWN di kasur , aku ngelamun aja sambil ROLLING IN THE DEEP , hidup itu harus HAPPY , disaat kamu COMPLICATED , tenang aja EVERYTHING GONNA BE ALL RIGHT , disaat kamu cemas jangan khawatir I'M WITH YOU , kamu ga usah kemanamana disini aja  STAY WITH ME , karna aku cuma satu2nya orang yang pengen TO BE WITH YOU . kamu bisa minta apa aja tinggal SAY SOMETHING , kalo kamu sedih kamu tinggal LEAN ON di pundak aku , meskpun kamu ga semanis SUGAR , kamu itu PERFECT buat aku . Seiring berjalannya waktu I REALLY LIKE YOU , dan aku gatau harus ngomong apalagi aku seneng , malem itu serasa SKY FULL OF STARS , sampe2 aku TALKING TO THE MOON , aku sayang kamu JUST THE WAY YOU ARE , dan kamu juga bilang aku sayang kamu buat THOUSAND YEARS , tapi .... sekarang EVERYTHING HAS CHANGE , kamu jadi RUDE sama aku , padahal aku udah ngasih ALL OF ME . ternyata I'M NOT THE ONLY ONE , rasanya LIKE I'M GONNA LOSE YOU , itu menyakitkan .JUST GIVE ME A REASON kenapa WE ARE NEVER EVER GETTING BACK TOGETHER. Karna kita udah NOT IN THAT WAY , sekarang memang IMPOSSIBLE buat nyari SOMEONE LIKE YOU . Kenangan kita cuma sekedar PHOTOGRAPH , sekarang WHERE ARE U NOW? .
I MISS YOU , kamu gak akan CALL ME MAYBE? , Terkadang aku suka THINKING OF YOU , gak lama kita ketemu , sekarang kamu udah punya FUTURE HUSBAND , jarak kita udah THOUSAND MILES , tapi aku berusaha strong kaya COOL KIDS , semoga itu GOOD FOR YOU , karna ini ONE LAST TIME aku ketemu kamu. YOU'LL BE IN MY HEART , semoga aku masih bisa SEE YOU AGAIN , karna sekarang I'M THE MAN WHO CAN'T BE MOVED . hari ini aku mulai hidup dari nol lagi dan semuanya yang dulu-dulu aku cuma bisa LET IT GO . dan kamu hanyalah bahan ceritaan buat anak cucu nanti WHEN I WAS YOUR MAN .

Detective Conan Ending 49 Lyrics - Lie to You/Kimi e no Uso by VALSHE


Ato dorekurai konomama de ii
Kizukanai furi wo shita
Itsuka kowarete shimau mono nara
Soremo hitotsu no kekka to

Boku ha boku no mama irareru darouka
Kimi dakega inai sekai de
Ima kara uso wo tsukuyo
Tatta ichido no kimi he no uso

Matte inakute iiyo

Kokoro nimo nai yasashiku mo nai wakatterunoni

LYRIC LAGU AI UTA (OST STROBE EDGE) Lyric/Composition: GreeeeN


“Nee daisuki na kimi e” warawanaide kiitekure
“Aishiteru” da nante kusai kedone
Dakedo kono kotoba igai tsutaeru koto ga dekinai
Horane! Mata baka ni shite warattayone

Kimi no eranda michi wa koko de yokattanoka?
Nante wakaranai kedo…

Tada naite waratte sugosu hibi ni
Tonari ni tatte ireru koto de
Boku ga ikiru imi ni natte
Kimi ni sasagu kono ai no uta
“Nee ano hi no bokura nanno hanashi wo shiteta?”
Hajimete atta hi ni yosoyoso shiku
Arekara iroiro atte toki niwa kenka mo shite
Wakariau tame no toki sugoshitane

Kono hiroi bokura sora no shita deatte koi wo shite itsumademo

Tada naite waratte sugosu hibi ni
Tonari ni tatte ireru koto de
Kimi to ikiru imi ni natte
Kimi ni sasagu kono ai no uta

Itsumo meiwaku wo kakete gomenne
Mitsudo koi jikan wo sugoshitane
Bokura futari hibi wo kizami
Tsukuri agetekita omoi tsunori
Hetakuso na uta wo kimi ni okurou
Mechakucha suki dato kami ni chikaou!
Korekaramo kimi no te wo nigitteruyo

Boku no koe ga tsuzuku kagiri
Tonari de zutto ai wo utauyo
Toshi wo totte koe ga karete kitara
Zutto te wo nigiruyoTada arigatou jya tsutaekirenai
“Naki” “warai” “kanashimi” “yorokobi”wo tomo ni wakachiai ikite ikou!
Ikutsumono yoru wo koete
Boku wa kimi to “ai” wo utaou

Hei, kau yang kusukai,” Jangan tertawa dan dengarkan aku
— Meskipun aku bilang, “Aku mencintaimu” terdengar tak memuaskan
— Tapi itulah semua yang bisa aku katakan padamu
— Lihat kan, kau menertawaiku, bodoh!

— Apa jalan yang kau pilih itu benar?
— Meskipun tak tahu, tapi…

— Menghabiskan setiap hari menangis dan tertawa
— dengan tetap di sampingmu
— menjadi alasan untukku hidup
— Aku persembahkan lagu cinta ini untukmu

— “Hei, apa yang kita bicarakan pada hari itu?”
— Pertama kali kita bertemu, kita merasa tegang untuk mengobrol
— Begitu banyak yang telah kita bagi sejak saat itu, kita pun terkadang bertengkar
— Kita menghabiskan waktu untuk bisa saling memahami
— Di bawah langit luas ini, kita bertemu dan jatuh cinta selamanya

— Menghabiskan setiap hari menangis dan tertawa
— dengan tetap di sampingmu
— menjadi alasan untukku hidup
— Aku persembahkan lagu cinta ini untukmu

— Maafkan aku yang selalu mengganggumu
— Kita melewati masa-masa sulit
— Terukir dalam setiap hari-hari kita berdua
— Membuat perasaan kita tumbuh lebih kuat
— Aku akan sampaikan lagu jelek yang kutulis ini
— Aku bersumpah demi Tuhan bahwa aku tergila-gila padamu
— Sekarang dan selamanya, aku akan menggenggam tanganmu

— Selama suaraku masih ada
— Aku akan selalu berada di sampingmu dan menyanyikan lagu cinta
— Bahkan jika aku sudah tua dan suaraku serak
— Aku akan selalu menggenggam tanganmu

— Hanya ucapan terima kasih saja tak cukup
— Mari kita berbagi tangis, tawa, sedih, dan bahagia
— Kita akan hidup bersama-sama melewati malam tak berujung
— Aku akan selalu menyanyikan lagu “cinta” untukmu

AZU feat SEAMO – Jikan yo tomare (Lyric + Indonesian Translate)


Vocals: AZU
Lyrics: AZU & Takada Naoki
Composition: Fujimoto Kazunori & Takada Naoki
Arrangement: Fujimoto Kazunori

kimi to sugosu toki atto iuma
kidzukeba de-to wa mou shuuban
hanaretakunai kaeritakunai
toki wo tomete zutto isshoni itai
— Waktu yang kuhabiskan denganmu itu mengejutkan
— Ketika aku menyadarinya, kencan ini segera berakhir
— Aku tak ingin pergi, aku tak ingin kembali
— Hentikan waktu, jadi kita kan bersama selamanya

terekakushi na serifu mo
mitsumeau shunkan mo
anata to iru jikan mo
tarinai kedo
saishuu densha miokuru made
nigiri shimete kureta te
sarigenai yasashisa ga ureshii yo
— kata-kata yang kusembunyikan dalam rasa maluku
— Saat dimana mata kita bertemu
— Waktu aku bersamamu
— Itu tak cukup, tapi
— Hingga ku lihat kereta terakhir berangkat
— Aku akan dengan erat menggenggam tangan yang kau berikan padaku
— Tak peduli kebaikanmu membuatku bahagia

otogibanashi nara
sugu ni anata no iru asu e yukeru no ni …
every time, everyday, everything…
kotoba ni shinakute mo
anata wa watashi no tokubetsu na basho
moshi mo tatta hitotsu negai ga kanau nara
futari dake no jikan wo kamisama tomete yo …
— Jika ini dongeng
— Aku kan pergi menuju esok dimana kau hadir
— Setiap waktu, setiap hari, segalanya
— Tanpa kata-kata pun
— Kau adalah orang istimewa bagiku
— Jika hanya harapanku kan menjadi nyata
— Tuhan, tolong hentikan waktu kami

jikan yo tomare kono mama
boku no tatta hitotsu no wagamama
dakedo sore wa kanawanai
kono modo kashisa tsutaetai yo
ichi nichi tatta nijuu-yon jikan
tarinai ato hyakku jikan
sore dake are motto motto
mitsukeru yo kimi no ii toko
— Hentikan waktu, seperti ini
— Ini hanya keegoisanku
— Tapi itu tak akan jadi nyata
— Aku ingin mengatakan padamu tentang ketidaksabaranku
— Disana hanya 24 jam dalam sehari
— Ini tak cukup, setelah 100 jam
— Jika hanya hal itu yang ada, lebih dan lebih
— Ku kan temukan kebaikan tiada akhir

kondo wa itsu aeru no?
nando mo ittara shitsukoku omowaresou
fuan to kibou hanbun zutsu
kono omoi wa kawaranai tabun zutto
kimi wa boku wo dou omotteiru no ka?
— Dimana kita kan bertemu lagi?
— Tak peduli berapa kali aku mengatakannya, ku tetap memikirkan ini
— Setengah dari diriku khawatir dan setengah lainnya berharap
— Perasaan ini tak akan berubah, mungkin, yakinlah
— Apa kau memikirkanku?

every time, everyday, everything…
koishii nukumori to
kotoba ni naranai kokoro no koe wo
korekara wa sunao ni tsutaete miseru kara

ugoki hajimeta toki wo kamisama tomete yo …

wagamama de ii no

kaeshitakunai to itte yo

anata ga watashi wo nozomu no nara

mayowazu ni kokoro ni hana wo soeru yo

— Setiap waktu, setiap hari, segalanya

— Aku rindu kehangatan

— Tak menjadi kata-kata, suara dari hati

— Karena ku kan menunjukkannya tuk kejujuranmu mulai sekarang

— Tuhan, tolong hentikan waktu ketika ini bergerak

— Ini baik-baik saja bila ini dalam keegoisan

— Ku kan katakan bahwa aku tak ingin mengembalikannya

— Jika kau satu-satunya harapanku

— Tanpa keraguan, ku kan sematkan bunga di hatiku

every time, everyday, everything…

kotoba ni shinakutemo

anata wa watashi no tokubetsu na basho

moshi mo tatta hitotsu negai ga kanau nara

futari dake no jikan wo kamisama tomete yo …

— Setiap waktu, setiap hari segalanya

— Meskipun ini tak menjadi kata-kata

— Kau adalah tempat istimewaku

— Jika hanya harapanku menjadi nyata

— Tuhan, tolong hentikan kami

every time, everyday, everything

moshi hanarete mo boku ga tsunagi tomeru yo

anata wa watashi no tokubetsu na hito

everytime everyday everything

shinjiru yo toki ga tomaranakute mo

unmei nara itsu datte meguri aeru yo ne ?

— Setiap waktu, setiap hari, segalanya

— Bila kita berpisah, ku kan hubungkan kita berdua bersama lagi

— Kau adalah orang istimewa bagiku

— Setiap waktu, setiap hari, segalanya

— Percayalah, bila waktu tak berhenti

— Jika ini takdir, kita akan selalu bertemu, kan?

unmei nara bokutachi wa meguri aeru yo ne ?

— Jika ini takdir, kita kan b

- Copyright © 2013 Tetesan Pena - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -